Budidaya Ikan Air Tawar di SMAN 1 Gondang Mojokerto






A. Program Budidaya Ikan Air Tawar Di SMAN 1 Gondang Mojokerto
Medidik siswa- siswi SMAN 1 Gondang disamping memiliki kemampuan keilmuan umum, juga memiliki keterampilan khusus yang bias diterapkan dimasyarakat.

B. Khusus Bidang Budidaya Ikan Air Tawar, Mempelajari 4 Jenis Ikan Yaitu:
1. Ikan Nila
2. Ikan Gurami
3. Ikan Patih (Pengasius)
4. Ikan Tawes (Tombra)
C. Kemampuan Yang Dipelajari Adalah:
1. Teknik Perindukan (Memilih Induk)
2. Teknik Kolam
3. Teknik Pemijahan (Kawin)
4. Teknik Pembenihan (Pendederan Larva)
5. Teknik Pebesaran dan Perawatan
6. Teknik Pemasaran
D. Faktor Pendukung Program Ini, Yaitu:
1. Fasilitas kolam ikan ada 3 buah
2. Fasilitas Laboratorium IPA
3. Guru Pembina Biologi
4. MPIL (Model Pembenihan Ikan Lele) TK. I Jatim di Dlanggu
5. BBI (Balai Benih Ikan) TK. II Kab. Mojokerto di Puri
6. Peternak ikan di masyarakat sekiar sekolah
E. Diharapkan siswa lulus SMAN 1 Gondang
Selain dapat meneruskan pendidikan Perguruan Tinggi juga mampu membuka lapangan kerja minimal untuk dirinya sendiri.










Teknik Pengelolaan Kolam

Pengolahan secara biologi
Kolam sebagai wadah pemeliharaan ikan harus diolah dan dikelola agar bias mendukung proses biologis bagi pertumbuhan ikan peliharan. Adapun kegiatan pengelolaan kolam adalah sebagai berikut:
• Pengeringan dan penjemuran tanah dasar kolam selama 3-7 hari.
• Pencangkulan tanah dasar kolam, setelah itu diratakan digaru.
• Pemupukan dengan pupuk organic atau kandang dengan dosis 150gr- 200gr per meter persegi kolam
• Pengisian air pertama ±10 cm dan didiamkan selama 2 hari.
• Penyemprotan insektisida.
• Pengisian air kedua ±50- 60 cm dan dibiarkan selama 3 hari.
• Pemupukan organik, dosis disesuaikan dengan tinggi kesuburan kolam.
• Kolam dibiarkan selama 2 hari.
• Benih ikan siap ditebarkan.
Semua air buangan yang biodegradable dapat diolah secara biologi. Sebagai pengolahan sekunder, pengolahan secara biologi dipandang sebagai pengolahan yang paling murah dan efisien. Dalam beberapa dasawarsa telah berkembang berbagai metode pengolahan biologi dengan segala modifikasinya.






Pada dasarnya, reaktor pengolahan secara biologi dapat dibedakan atas dua jenis, yaitu:
1. Reaktor pertumbuhan tersuspensi (suspended growth reaktor);
2. Reaktor pertumbuhan lekat (attached growth reaktor).
Di dalam reaktor pertumbuhan lekat, mikroorganisme tumbuh di atas media pendukung dengan membentuk lapisan film untuk melekatkan dirinya. Berbagai modifikasi telah banyak dikembangkan selama ini, antara lain:
1. trickling filter
2. cakram biologi
3. filter terendam
4. reaktor fludisasi
Ditinjau dari segi lingkungan dimana berlangsung proses penguraian secara biologi, proses ini dapat dibedakan menjadi dua jenis:
1. Proses aerob, yang berlangsung dengan hadirnya oksigen;
2. Proses anaerob, yang berlangsung tanpa adanya oksigen.
Apabila BOD air buangan tidak melebihi 400 mg/l, proses aerob masih dapat dianggap lebih ekonomis dari anaerob. Pada BOD lebih tinggi dari 4000 mg/l, proses anaerob menjadi lebih ekonomis.


Gambar 3. Skema Diagram pengolahan Biologi









Penebaran Benih Ikan

Ukuran untuk benih ikan yang ditebar sebaiknya mempunyai berat 60 atau 200 gr per ekor, dengan pertimbangan bahwa pada ukuran tersebut ikan diperkirakan mampu menahan gerakkan air yang sangat cepat. Waktu penebaran benih ikan sebaiknya dilakukan pada waktu pagi sebelum matahari terbit atau pada sore hari dengan pertimbangan suhu lingkungan yang rendah. Sehingga aktifitas metabolisme menurun dimana dapat menghindari kematian benih ikan karena stress.
1. Seleksi induk
Kualitas benih yang dihasilkansangat ditentukan kualitas induk yang dipijahkan. Ciri- ciri Induk yang yang baik:
o Sehat dan tidak cacat
o Badan tebal dan punggung tinggi
o Pangkal ekor kuat dan normal
o Sisik besar dan tersusun rapi
o Lubang anus agak kebelakang lebih mendekat ke ekor
2. Pemijahan
Tanda- tanda Induk ikan siap mijah:
Betina:
o Geraknya lamban
o Perut membesar kearah belakang, bila diraba terasa linak
o Lubang genital kemerahan
o Malam hari sering meloncat- loncat
Jantan:
o Jika perutnya diurut akan mengeluarkan sperma berwarna putih




3. Tahap Pemijahan
 Kolam pemijahan dikeringkan, dipasang hapa ukuran 2x1,5x1 meter
 Masukkan kakaban (ijuk yang dijepit bamboo) ukuran 1,5 x 0,4 meter, satu ekor induk betina berat 3 kg membutuhan 8 kakaban
 Pasang saringan dari kawat kasa pada pintu pemasukan air
 Masukan air sampai ketinggian 0,75 – 1 meter
 Masukan induk iakn jantan dan betina siap mijah dengan perbandingan berat 1:1
 Ikan akan memijah pada tengah malam hingga mengjelang pagi
4. Penetasan
Telur- telur ikan dapat ditetaskan dikolam penetasan atau hapa. Kegunaan hapa adalah untuk melindungi telur iakn dari predator dan untuk memudahkan pemanenan benih. Kegiatan penetasan telur adalah sebagai berikut:
 Siapkan kolam penetasan yang dipasang hapa
 Isi dengan air sampai 20 cm dibawah permukanan hapa. Air tidak boleh keruh dan harus mengandung oksigen tinggi (6-8ppm)
 Angkat kakaban dari kolam pemijahan dan bersihkan dari Lumpur.
 Pasang kakaban pada kolam penetasan dan diberi pemberat hingga tenggelam ± 5cm dibawah permukaan air
 Aliran air jangan terlalu deras
 Telur akan menetas 3-4 hari tergantung suhu
5. Perawatan Larva
 Dua hari setelah telur menetas, atau larva sudah lepas dari kakaban, angkat kakaban lalu dikeringkan.
 Siapkan makanan benih berupa larutan (suspensi) kuning telur. Caranya: Bungkus kuning telur ayam dalam kain halus
 Remas- remas bungkusan tersebut dengan sedikit air (± ¼ liter untuk 1 butir telur)
 Pakan diberikan 5x sehari, satu butir telur perhari untuk 100.000 benih iakn.
Perwatan larva didalam hapa berlangsung hingga benih berumur 4-5 hari. Selanjutnya benih tersebut lepas hapa.